Pages
Universitas Jember. Diberdayakan oleh Blogger.
Teknik Elektro
Mahasiswa
UNIVERSITAS JEMBER
clock
Popular Posts
-
Converter tegangan DC menjadi tegangan AC dapat dibuat dengan rangkaian sederhana yang terdiri dari pembangkit pulsa dan sistem switchi...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang H -bridge rangkaian yang konfiguras i atau susunan transistornya s e...
-
LAPORAN ELEKTRONIKA DIGITAL Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Elektronika Digital Disusun ...
-
Ratusan mahasiswa Universitas Jember (Unej) memadati Gedung Soetardjo Unej, Sabtu (14/12). Mereka hadir untuk mengikuti kuliah ...
-
MAKALAH PENGARUH FREEPORT TERHADAP LINGKUNGAN DI SEKITAR PAPUA (Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Ilmu Sosial dan B...
-
Personal Computer (PC) adalah mikrokomputer yang dianggap lebih kecil dan lebih murah dibandingkan komputer mainframe. Sistem operasi ...
-
Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) kembali menorehkan prestasi cemerlang dalam ajang kompetisi tingkat nasional. Setelah ...
-
1. meningkatkan kualitas tridarma perguruan tinggi dan sistem manajemen 2. meningkatkan peran serta dalam pelestarian lingkungan;...
-
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................. ii DAFTAR ISI ...........
Archive for September 2012
MAKALAH RANGKAIAN H-BRIDGE
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
H-bridge rangkaian yang konfigurasi
atau susunan transistornya sepeti membentuk huruf H.
Transistor ini digunakan sebagai switching atau
sebagai saklar sehingga nantinya motor dapat
berputar searah jarum jam (clockwise) dan berlawanan arah jarum jam (counterclockwise).
Penerapan H.bridge banyak di gunakan pada pada driver
motor. Dalam pengaplikasiannya, transistor adalah komponen elektronika yang
menjadi kunci utama dalam rangkaian H.bridge. Dan biasanya transistor yang
sering digunakan adalah tipe TIP 31 dan TIP 32.
Transistor adalah bahan semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam
kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya
(FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.
Pada
prinsipnya, suatu transistor terdiri atas dua buah dioda yang disatukan. Agar
transistor dapat bekerja, kepada kaki kakinya harus diberikan tegangan,
tegangan ini dinamakan bias voltage. Basis emitor diberikan forward
voltage, sedangkan basis kolektor
diberikan reverse voltage. Sifat transistor adalah bahwa antara kolektor dan
emitor akan ada arus (transistor akan menghantar) bila ada arus basis. Makin
besar arus basis makin besar penghatarannya.
Terdapat dua jenis transistor ialah
jenis NPN dan jenis PNP. Pada transistor jenis NPN tegangan basis dan
kolektornya positif terhadap emitor, sedangkan pada transistor PNP tegangan
basis dan kolektornya negatif terhadap tegangan emitor.
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang yang ada diatas kami merumuskan masalah
yang akan kami bahas yaitu:
1.
Apa
Pengertian dan kegunaan dari H.bridge ?
2.
Prinsip
kerja dan penerapan rangkaian
H. Bridge ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalh ni adalah
sebagai berikut:
- Mengetahi pengertian h.bridge
- Mengetahui prinsip kerja dan penerapan rangkaian h.bridge
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian H.bridge
H-bridge rangkaian yang konfigurasi
atau susunan transistornya sepeti membentuk huruf H.
Transistor ini digunakan sebagai switching sehingga nantinya motor dapat
berputar searah jarum jam (clockwise) dan berlawanan arah jarum jam (counterclockwise). Adapun type transistor yang banyak di gunakan dalam
rangkaian H. Bridge adalah transistor type TIP 31 dan TIP 32.
Pengertian
dari transistor itu sendiri adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai
saklar. Transistor memiliki tiga kutub atau
kaki yang diberi nama : Kolektor (C), Basis (B), dan Emitor (E). Transistor juga dapat digunakan
sebagai penguat arus (current amplifier).
Prinsip
kerja dari transistor yaitu “ jika pada basis mengalir arus IB, maka
pada kolektor mengalir arus IC dan pada emitor mengalir arus IE dengan hubungan :
IE = IB
+ IC
Dimana
: IE = arus pada Emitor
IB = arus
pada Basis
IC = arus
pada Kolektor
Terdapat
dua jenis transistor ialah jenis NPN dan jenis PNP. Pada transistor jenis NPN
tegangan basis dan kolektornya positif terhadap emitor, sedangkan pada
transistor PNP tegangan basis dan kolektornya negatif terhadap tegangan emitor.
Transistor dapat dipergunakan antara
lain untuk :
- Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)
- Sebagai penyearah
- Sebagai mixer
- Sebagai osilator
- Sebagai switch
A = B = '0'
Karena
input A dan B mempunyai logika yg sama '0' (0V), maka kedua transistor TIP31 (Q1
& Q2) tidak akan mendapat picuan pada basisnya sehingga
transistor bersifat cut-off atau transistor bersifat seperti saklar yg terbuka.
Dari rangkaian diatas terlihat pula bahwa kedua TIP 32 (Q3 & Q4)
bergantung pada TIP31 dimana basis kedua TIP32 terhubung pada kolektor TIP 31.
Jadi, apabila tidak ada arus yg mengalir pada kolektor TIP 31 maka basis TIP 32
juga tidak akan terpicu akibatnya motor tidak akan berputar atau berhenti.
A = '0'; B = '1'
Saat
input A diberi logika '0' (0V) dan input B diberi logika '1' (5V) maka Q2
akan saturasi sedangkan Q1 tetap cut-off. Karena Q2
bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup maka basis Q3
akan mendapat picuan sehingga Q3 juga bersifat saturasi. Akibatnya
arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut : Vs - Q3 - motor -
Q1 - ground, sehingga motor akan berputar searah jarum jam.
A = 1; B = 0
Saat
input A diberi logika '1' (5V) dan input B diberi logika '0' (0V) maka Q1
akan saturasi sedangkan Q2 cut-off. Akibatnya Q4 juga akan menjadi
saturasi karena basis Q4 mendapat picuan dari Q1. Sehingga arus akan mengalir
dengan urutan seperti berikut : Vs – Q4 - motor – Q1 -
ground dan motor akan berputar berlawanan arah jarum jam.
A = B ='1'
Jika kedua
input diberi logika '1' secara bersamaan maka akan mengakibatkan semua
transistor dalam kondisi saturasi. Secara logika motor tidak akan berputar
karena tidak ada beda potensial pada ujung – ujung konektornya. Namun hal ini
akan menyebabkan timbulnya panas yang berlebihan pada semua transistor sehingga
dapat menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu hal ini harus dihindari.
Penerapan
rangkaian H. Bridge ini banyak digunakan pada pengaturan motor DC untuk
menggerakkan motor secara putar kanan dan putar kiri dengan menggunakan
transistor sebagai saklar.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam komponen elektronika peranan resistor sangatlah penting bagi
rangkaian. Transistor dapat dipergunakan antara
lain untuk : Sebagai
penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC),
sebagai penyearah
arus, dan Sebagai switch atau saklar. Apabila rangkaian berlogika Q1 = 0 dan Q2 =
0, maka motor tidak akan berputar, jika
berlogika Q1 = 1 dan Q2 = 0, maka motor akan berputar berlawanan dengan
arah jarum jam (counterclockwise). Jika Q1 = 0 dan Q2 = 1, maka motor akan berputar searah
dengan jarum jam (clockwise). Sedangkan jika Q1 = 1 dan Q2 = 1, mengakibatkan semua transistor dalam kondisi saturasi. Secara logika motor
tidak akan berputar karena tidak ada beda potensial pada ujung – ujung
konektornya. Namun hal ini akan menyebabkan timbulnya panas yang berlebihan
pada semua transistor sehingga dapat menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu hal
ini harus dihindari.
DAFTAR PUSTAKA
Øwww.technologystudent.com/elec1/ldr1.htm smknis. sch.id/H.
Bridge www.infoservicetv.com/ prinsip-kerja H. Bridge.html
Ø h bri/DPRG
Brief H-Bridge Theory of
Operation.html.
Ø Driver Motor DC menggunakan H-Bridge.html
Ø /h bri/H-Bridge
Theory & Practice -- Chuck's Robotics Notebook.htm
Tag :
MAKALAH RANGKAIAN H-BRIDGE,